Developmental Model of Islamic Microfinance Institution in Minangkabau Muslim Community using Analytical Network Process (ANP)

<p class="abstrak" align="center"><strong>Abstract</strong><strong> </strong><strong></strong></p><p>This research aims to uncover and map the problems faced by Islamic microfinance institutions (BPRS) both in terms of social management. Afterward itrevealed, solutions, strategies, priority rankings long-term alternative strategies were revealed using analytic network process (ANP) method. The methodology used this study is qualitative which capture views sharia experts scholars on development institutions. findings related model are (1). Criteria for include management issues,competition issues, policy issues risk issues. Management dominant found Microfinance Institutions with a value 0.427.Then followed regulatory 0.293 risks finally 0.278 competition appraiser's agreement was 0.456 or 45.6%. (2).Then determination strategic planning 0.382 affirmation company local genius 0.230,rater 38.2%. These results show that direct involvement Muslim community West Sumatra as shareholders, founders administrators has not been able improve quality human resources institutions.</p><p class="abstrak"><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memetakan permasalahan yang dihadapi oleh lembaga keuangan mikro syariah baik dari sisi sosial maupun manajemen. Setelah itu, terungkap solusi, strategi, peringkat prioritas strategi alternatif jangka panjang dengan menggunakan metode (ANP). Metodologi digunakan dalam penelitian adalah kualitatif menjaring pandangan para ahli cendekiawan tentang perkembangan (BPRS). Instrumen analisis Analytical Network Process menemukan solusi ini. Temuan terkait pengembangan Kriteria isu meliputi manajemen, persaingan, kebijakan risiko. Masalah manajemen merupakan masalah dominan ditemukan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah nilai 0,427. Kemudian disusul regulasi risiko 0,293 terakhir persaingan 0,278, kesepakatan penilai 0,456 atau 45,6%. (2). penetapan 0,382 penegasan perusahaan 0,230, rater 38,2%. Hasil menunjukkan keterlibatan langsung masyarakat muslim Sumbar sebagai pemegang saham,pendiri pengurus masih belum mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di syariah. </em></p>